Palu – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah kembali menunjukkan komitmennya menekan angka kemiskinan melalui Job Fair 2025 bertajuk “Berani Melangkah, Siap Kerja” yang digelar selama tiga hari di Auditorium Utama Universitas Tadulako (Untad), Palu. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Disnakertrans Sulteng, Resmi Grasi, dan pihak kampus.
Sejak pagi, ribuan pencari kerja dari berbagai daerah memadati lokasi. Lebih dari 50 perusahaan nasional dan lokal hadir dengan lebih dari 2.000 lowongan dari berbagai sektor, seperti tambang, perhotelan, keuangan, dan IT.
Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, membuka acara secara langsung dan menyampaikan arahan tegas:
“Saya tidak ingin kegiatan ini hanya menjadi seremonial tahunan. Kalau dari hasil Job Fair ini, justru sebagian besar yang diterima tidak ber-KTP Sulawesi Tengah, maka tahun depan saya tidak akan hadir lagi.”
Ia menekankan pentingnya keberpihakan terhadap tenaga kerja lokal:
“Kalau komposisinya masih 60 persen dari luar, saya anggap ini gagal. Tapi kalau 1.500 orang yang diterima itu berasal dari Sulawesi Tengah, saya akan mendukung Job Fair ini setiap bulan.”
Anwar juga menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia melalui program BERANI.
“Mahasiswa yang tidak mampu bayar kuliah, bawa langsung ke Dinas Pendidikan. Pemerintah Provinsi yang jamin,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Arnold Firdaus melaporkan tingkat kemiskinan terbuka di Sulteng saat ini berada di angka 3,02 persen—terendah ketiga secara nasional. Ia berharap Job Fair seperti ini bisa menjadi solusi konkret dan berkelanjutan.
Pemerintah juga meluncurkan aplikasi SIPEKERJA, platform digital yang mempermudah akses masyarakat terhadap informasi lowongan kerja secara real-time dan terintegrasi.
Rektor Untad, Prof. Amar, menyambut baik sinergi pemerintah, industri, dan perguruan tinggi:
“Kami tidak ingin mahasiswa hanya tamat, tapi juga siap bekerja dan punya arah karir yang jelas,” ujarnya.
Job Fair ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-44 Untad dan langkah nyata membuka akses kerja, kemandirian, serta masa depan cerah bagi masyarakat Sulawesi Tengah.