Morowali – Sinergi bersama pada Riset Hilirisasi Nikel, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah dan Universitas Tadulako (Untad) melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Bertempat, di Ruang Rapat PT. IMIP, Desa Bahodopi Kab. Morowali. Selasa, (7/05/2024).
Dalam kunker tersebut, Kepala BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah yang juga selaku Ketua Tim Pengawas Riset, Faridah Lamarauna, beserta rombonga diterima langsung oleh pihak Manajemen PT. IMIP Perwakilan Enviroment Divisi, Suyanto.
Mengawali sambutannya, Faridah Lamarauna menyampaikan tujuan dari kunjungan kerja ini adalah untuk menindaklanjuti hasil kunjungan kerja Gubernur Sulawesi Tengah di Universitas Tadulako.
“Gubernur Rusdy Mastura mengharapkan sumbangsih Untad melalui Riset agar investasi di Sulawesi Tengah dapat benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” Tutur Faridah
Kunjungan kerja ini juga merupakan persiapan awal dari riset hilirisasi nikel, yang nantinya memanfaatkan limbah buangan pengelolaan nikel untuk dimanfaatkan masyarakat. Harapannya, manajemen PT IMIP dapat memfasilitasi suksesnya pelaksanaan riset ini.
Dikesempatan yang sama, Ketua Tim Pelaksana Riset, Darmawati Darwis menjelaskan, riset hilirisasi nikel ini nantinya akan memanfaatkan limbah Slag Nikel untuk infrastruktur batako. Dan perkembangan teknologi dalam pengolahan Slag Nikel terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam pemanfaatannya.
“Olehnya, Inovasi dalam proses produksi batako juga terus dikembangkan untuk mengoptimalkan manfaat dari Slag Nikel tersebut,” Jelas Darmawati
Darmawati juga menyebutkan, keunggulan batako dengan menggunakan slag nikel memiliki kekuatan dan ketahanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan batako konvensional. Selain itu, penggunaan Slag Nikel juga dapat mengurangi biaya produksi batako secara keseluruhan.
Menurutnya, pada uji kualitas batako, pengujian kekuatan tekanan, absorpsi air, dan ketahanan terhadap beban dilakukan untuk memastikan kualitas batako dengan Slag Nikel.
“Hasil uji kualitas ini, akan menjamin keamanan dan ketahanan batako dalam konstruksi,” ungkapnya.
Jika dilihat dari pengaruh sosial dan ekonomi, pemanfaatan slag nikel untuk batako tersebut tidak hanya memberikan manfaat pada lingkungan saja, akan tetapi juga berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal. Hal ini memberikan peluang baru dalam pengembangan industri lokal dan penciptaan lapangan kerja.
Ia juga mengungkapkan, pemanfaatan slag nikel untuk batako merupakan pendekatan inovatif yang memberikan manfaat dalam aspek lingkungan, ekonomi, dan teknologi.
“Dengan regulasi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, pemanfaatan ini dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam industri konstruksi,” tutupnya.
Sumber : PPID BRIDA Prov. Sulteng.