Palu – Suasana solidnya Partai Golkar se-Sulawesi Tengah (Sulteng) sangat terasa dalam pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) XI yang digelar pada Minggu (24/8/2025) di Palu. Ratusan kader hadir dan memberikan dukungan penuh dalam forum lima tahunan tersebut.
Bentuk kekompakan semakin nyata dengan terpilihnya kembali Arus Abdul Karim sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sulteng untuk periode ketiga. Keberhasilan Arus menjaga konsolidasi partai sejak periode sebelumnya dinilai sebagai salah satu kunci kuatnya kebersamaan kader Golkar di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng.
Kehadiran rombongan kader Golkar Morowali Utara (Morut) pada Musda XI juga menambah semarak jalannya sidang. Delegasi dari Morut memperlihatkan semangat kekeluargaan dan kekompakan yang sama dengan kader-kader dari daerah lain.
Sekretaris DPD II Partai Golkar Morut, Yaristan Palesa, SH, menegaskan bahwa solidnya Partai Golkar Sulteng di bawah kepemimpinan Arus Abdul Karim turut menular ke tubuh Golkar Morut yang saat ini dipimpin oleh Ketua DPD II Warda Dg Mamala, SE.
“Solidnya Golkar Sulteng di bawah kepemimpinan Kakanda Arus, menular ke Golkar Morut di bawah kepemimpinan Kak Warda,” tegas Yaristan usai mengikuti rangkaian Musda XI di Palu.
Menurut Yaristan, Musda XI tidak hanya menjadi momentum untuk memperkuat struktur organisasi, tetapi juga sarana mempererat komunikasi antarkader di semua tingkatan. Ia optimis dengan soliditas yang terbangun, Partai Golkar di Morowali Utara akan semakin siap menghadapi agenda politik ke depan, termasuk Pilkada serentak.
Yaristan bersama seluruh kader Golkar Morut menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Arus Abdul Karim sebagai nakhoda Golkar Sulteng untuk ketiga kalinya. Dukungan penuh dari Morut disebut sebagai bukti bahwa kebersamaan Partai Golkar tetap terjaga hingga ke akar rumput.
Soliditas yang ditunjukkan dalam Musda XI diharapkan menjadi energi baru bagi seluruh kader, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, untuk semakin memperkuat posisi Partai Golkar sebagai partai besar di Sulawesi Tengah.
