MORUT- Kegiatan pengeboran Pertamina EP-PT GLOBAL SERVID LAND (PT GSL) di Dusun Polewali, Desa Baturube, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, berdampak negatif bagi kesehatan warga sekitar.
Kegiatan pengeboran eksplorasi West Beluga (WBG-001) dan Roa-Roa (ROA-001) di lepas pantai Kecamatan Bungku Utara, berdampingan dengan pemukiman warga dusun Polewali, dekat dengan Masjid dan SMA.
Ferdi, Ketua Lintas Komunitas Kajian Kesehatan Independen (LK3I) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyoroti kegiatan pengecoran yang tengah berlangsung debu semen berterbangan ke rumah warga akan berdampak terhadap kesehatan.
“Dampak dari debu semen yang berterbangan dan dihirup oleh masyarakat sekitar akan menganggu kesehatan 3-6 bulan ke depan. Masyarakat sudah mengalami sesak nafas dan beresiko penyakit pneumonia dan ISPA,” ujarnya
Saat ini pengeboran terus dilakukan dan ditargetkan selesai akhir Maret 2025. Atas dampak kegiatan pengeboran ini sejumlah warga telah berkomunikasi dengan humas Pertamina namun belum ada respon.
Dampak lain air laut menjadi kabur karna buangan campuran. Sejak sosialisasi pada 05 November 2024 masyarakat sekitar menekankan agar Dinas terkait dan EP-PT GSL tidak menutup mata terhadap dampak yang ditimbulkan baik kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.
Aktivitas yang dilakukan perusahaan ini siang malam dan bagaikan “bom waktu” yang akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Pihak perusahan sendiri yang coba dikonfirmasi media ini belum memberikan tanggapan sampai berita ini tayang.