Kades Kasingoli Disorot, Pecat Perangkat dan Alihkan Bantuan BKK Karna Beda Pilihan

oleh -592 Dilihat
oleh
Ilustrasi

MORUT- Kepala desa (Kades) Kasingoli, Karuniatal Pandibu, pecat 5 orang perangkat desa mulai dari ketua RT, Kader lansia, kader balita. Bahkan sejumlah bantuan BKK mulai dari penerima itik 4 orang yang sudah masuk proposal, saat Terima bantuan diganti, penerima bantuan alat pangkas rumput, alat pangkasnya ditahan, sementara yang diduga pendukung sudah 1 minggu diserahkan.

Dalam keterangannya kepada media ini, sejumlah warga yang diberhentikan menyampaikan keluhannya kepada media ini.

Rosdiana Tandigesa yang sudah kurang lebih 10 tahun jadi kader, sudah 3 kepala desa berganti mengeluhkan pemberhentian karna alasan politik.

“Kami diberhentikan per tanggal 1 februari 2025, alasan karna tidak mendukung 02. Disampaikan dalam grup, kemudiaan disampaikan di rapat desa yang tidak mendukung 02 akan diberhentikan. Itu disampaikan Januari 2025,” ujar Rosdiana (4/3)

Sementara ketua RT 3 Sutrawati Sumangkut sudah 14 tahun menjabat, juga diberhentikan persoalannya juga sama.

“Saya sudah 14 tahun jadi ketua RT pak. Sebelum diberhentikan sudah disampaikan dalam rapat umum bulan Januari. Bahwa yang tidak mendukung akan diberhentikan. Dan tidak akan dapat bantuan. Tidak lama sekitar 1-2 minggu, langsung dikirimkan surat.

Masalahnya pak, kami ini juga masyarakat. Kalau soal pilihan itukan hak demokrasi yang harus kami pilih berdasarkan hati nurani kami. Masa setiap ada bantuan kami tidak akan dikasih. Kami tidak tau mau mengadu kemana. Tapi kami sudah diskusi akan melapor ke kejaksaan.

Ada juga pak ibu-ibu penerima bantuan 18 ekor itik dari BKK, mereka yang namanya sudah masuk dalam proposal 4 orang. Diganti dengan nama lain saat bantuan turun. Tolong bantu kami pak,”ujar mantan ketua RT ini

Dismen Kaboli, salah satu penerima bantuan alat pangkas rumput atau mesin paras.

“Saya belum dapat mesin paras bantuan, ditahan pak. Sementara yang lain sudah dibagikan sekitar 1 minggu pak. Ini kami bingung pak, sama siapa kami mau mengadu,” ujarnya

Kepala desa Kasingoli sendiri yang coba kami konfirmasi lewat pesan whatsapp dan telpon tidak menjawab konfirmasi sampai berita ini tayang.