MORUT – Istri Kepala Kantor Agama Kabupaten Morowali Utara (Morut) keberatan atas tudingan suaminya punya hubungan khusus.
Sebelumnya pemberitaan media menyoroti soal kasus yang terjadi di kantor KUA Beteleme kecamatan Lembo, Minggu dini hari pukul 08 September 2024 pukul 02.00 wita.
“Ini perempuan saya tau, saya baru pulang dari sana. Dan seizin saya dia bantu-bantu dan lihat bapak. Biasa saya minta tolong nyalakan lampu, sampai urus makanannya bapak. Saya kenal suami saya, ini fitnah yang dituduhkan ke suami saya,”ujar istri Kakankemenag Morut (10/9)
Ia juga menambahkan jika informasi diluar terlalu berlebihan, karna diduga ada pihak yang sakit hati kepada Kakankemenag Morut.
Sementara kuasa Hukum Kakankemenag Morut, M. Taufik mengatakan jika pihaknya membantah tudingan perbuatan mesum atau zinah yang dituduhkan dan jadi pemberitaan media.
“Kalau penggrebekan pasti ada ditemukan bukti, alat kontrasepsi atau cairan sperma, dan dilakukan pemeriksaan. Jadi tidak benar tuduhan itu. Klien kami justru di ancam akan ditikam, dibunuh. Bahkan ada penganiayaan. Kami ingin meluruskan ke teman-teman media, bahwa keluarga merasa keberatan atas tuduhan yang tidak benar, kami menduga ada aktor yang berperan dibalik kasus ini,”tegasnya
Kasus ini menjadi heboh, karna diduga warga yang datang pada dini hari sekitar 9 orang, hanya ikut-ikutan bahkan melakukan pengrusakan di Kantor KUA Beteleme.
Media ini coba konfirmasi kepada pihak-pihak yang diduga datang ke kantor KUA dan melakukan penyegelan, namun sampai berita ini tayang tidak ada pihak yang bersedia dikonfirmasi.