Sulteng – Badan Pusat Statistik merilis perkembangan data kemiskinan di Sulawesi Tengah, Rabu (15/01/2025). Data tersebut menunjukan angka kemiskinan di Sulteng mengalami penurunan.
Persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 11,04 persen, menurun sebesar 0,73 persen poin dibandingkan Maret 2024.
Jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebesar 358,33 ribu orang, menurun sebesar 21,43 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2024.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2024 sebesar 7,34 persen, turun 1,27 persen poin dibanding Maret 2024 (8,61 persen). Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan sebesar 12,90 persen, turun 0,43 persen poin dibandingkan Maret 2024 (13,33 persen).
Dibanding Maret 2024, jumlah penduduk miskin pada September 2024 di daerah perkotaan menurun sebanyak 12,07 ribu orang (dari 91,92 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 79,85 ribu orang pada September 2024). Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan menurun sebanyak 9,36 ribu orang (dari 287,84 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 278,48 ribu orang pada September 2024).
Garis Kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp608.687,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp456.444,- (74,99 persen), dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp152.243,- (25,01 persen).
Pada September 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Tengah memiliki 5,43 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp3.305.170,-/rumah tangga miskin/bulan.
Kepala BPS Sulteng, Jefrie Wahido mengatakan faktor yang mendukung penurunan angka kemiskinan ini salah satunya adalah alokasi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah provinsi sulteng sebesar Rp.438,4 miliar untuk mendukung program – program penanggulangan kemiskinan.
Berbagai program tersebut mencakup jaminan kesehatan, bantuan tunai, pembangunan rumah layak huni, bantuan pelengkapan sekolah, bantuan pangan bergizi, pemasangan instalasi listrik bagi masyarakat kurang mampu.