Hasil Survey Sebutkan Delis-Djira Tidak Berhasil Tangani Krisis Listrik

oleh -322 Dilihat
oleh

MORUT – Hasil survei lembaga riset Calculus Survey & Strategy (CSS) yang berlangsung akhir Oktober 2024, petahana bupati dan wakil bupati Morowali Utara (Morut), Delis Julkarson Hehi dan Djira Kendjo, salah satu yang dianggap paling tidak berhasil adalah menangani krisis listrik.

Masalah krisis listrik ini juga yang dinilai menjadi masalah paling mendesak untuk segera diselesaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih nantinya
Data survey yang diterima redaksi, menguraikan dari sejumlah pertanyaan tentang kinerja Bupati dan Wakil Bupati yang paling tidak berhasil, 62 persen responden memilih soal penanganan krisis listrik.

Kemudian 11,5 persen mengendalikan harga kebutuhan pokok, dan selanjutnya pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan sebanyak 9,5 persen responden.

Survey CSS mendapatkan jawaban dari 45 persen responden yang menilai bahwa bupati dan wakil bupati tidak sukses, yang tidak memberikan jawaban untuk bupati 10,2 persen dan wakil bupati 12,5 persen.

Delis J. Hehi dan Djira K. sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Morowali Utara dinilai gagal dalam membangun Kabupaten Morowali Utara.

Selain dianggap tidak berhasil menangani permasalahan listrik, Petahana juga dinilai tidak dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok dengan persentase 11,5 dan dianggap tidak berhasil dalam pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan dengan persentase 9,5.

Dalam riset Calculus Survey & Strategy (CSS) pada tanggal 22 – 29 Oktober 2024, sebesar 49% responden menilai pasangan Delis J. Hehi – Djira K sebagai pasangan petahana kuat atau tak terkalahkan dan sebesar 43% menilai petahana lemah dan masih bisa dikalahkan.

Tingkat keterpilihan untuk pasangan Delis J. Hehi – Djira K. sebesar 45.6% unggul 2.9% atas pasangan Jeffisa Putra A. – Ruben Hehi dengan tingkat keterpilihan sebesar 42.8%
Sementara dalam survei yang sama, kinerja Bupati dan Wakil Bupati Morut yang dinilai paling berhasil tertinggi hanya 11,5 persen pada pelayanan kesehatan gratis.

Kemudian menurunkan angka pengangguran 10,5 persen, dan pemberian beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa 9,0 persen.
Sementara responden yang menilai keduanya tidak berhasil sebanyak 26,2 persen, serta yang tidak memberikan tanggapan sebanyak 10 persen. **