Palu – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido, memimpin rapat penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Kantor Gubernur Sulteng, Sabtu (8/3/2025).
Anwar Hafid menegaskan bahwa RPJMD harus menjadi panduan nyata bagi pembangunan daerah, bukan sekadar dokumen teoritis. Ia menyoroti tantangan seperti kemiskinan, keterbatasan infrastruktur, serta rendahnya akses pendidikan dan kesehatan. Gubernur mengusung visi “Sulteng Nambaso” untuk mewujudkan pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Di sektor pendidikan, ia berkomitmen menyediakan beasiswa bagi anak dari keluarga miskin. Di bidang kesehatan, ia ingin masyarakat cukup menunjukkan KTP untuk mendapatkan layanan medis tanpa kendala administrasi BPJS. Pemerintah juga akan menekan inflasi, menstabilkan harga bahan pokok, dan memperkuat nilai budaya lokal.
Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido menekankan pentingnya peningkatan layanan kesehatan dan akses teknologi, terutama bagi masyarakat terpencil. Sementara itu, Kepala Bappeda Sulawesi Tengah, Christina Shandra Tobondo, menegaskan bahwa RPJMD harus berbasis data dan sinergi antarinstansi.
Pemerintah menargetkan rancangan awal RPJMD masuk ke DPRD pada 17 Maret 2025, setelah melalui konsultasi publik untuk memastikan program yang disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
