Anwar Hafid Usulkan Pengembangan Bandara dan Irigasi di Sulteng

oleh -160 Dilihat
oleh
Gubernur Sulteng Anwar Hafid bersama Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rabu sore (9/7/2025), di ruang Polibu, kantor Gubernur. Foto: Biro Adpim

Palu – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, menyampaikan dua usulan strategis kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam pertemuan yang berlangsung hangat di ruang Polibu pada Rabu sore (9/7/2025).

Pertama, Gubernur Anwar Hafid mengusulkan agar Bandara Mutiara Sis Aljufri ditingkatkan menjadi bandara hub yang berstatus internasional. Dalam paparannya, ia meyakini bahwa realisasi tersebut akan memberikan efek domino positif bagi aktivitas udara di bandara-bandara kabupaten di Sulawesi Tengah.

Menurut gubernur, saat ini wilayah udara Sulteng masih sangat bergantung pada Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai hub utama. Akibatnya, penumpang tujuan kabupaten di Sulteng harus transit terlebih dahulu di Makassar sebelum melanjutkan penerbangan.

Dengan menjadikan Mutiara Sis Aljufri sebagai bandara hub, maka penumpang tidak perlu lagi transit di Makassar, melainkan dapat transit langsung di Palu sebelum melanjutkan penerbangan ke kabupaten-kabupaten lainnya.

Apalagi, berdasarkan data, sekitar 30 ribu Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok sangat bergantung pada penerbangan internasional dari Makassar sebagai gerbang masuk ke Indonesia.

“Kalau (Mutiara Sis Aljufri) ditingkatkan jadi internasional mereka bisa ke sini dengan menyewa pesawat dari Cina langsung ke Palu,” urainya tentang peluang ekonomi yang sangat terbuka dari sektor transportasi udara.

Lebih lanjut, Gubernur Anwar Hafid juga menambahkan bahwa bandara internasional di Palu diharapkan menjadi gerbang utama untuk kepentingan spesifik seperti pemberangkatan jamaah haji Sulawesi Tengah.

Selain pengembangan bandara, Gubernur Anwar Hafid juga menyuarakan harapan terkait tindak lanjut pengembangan titik-titik irigasi yang sudah lama disampaikan ke pemerintah pusat namun belum juga terwujud.

Dalam kesempatan yang sama, ia menyebutkan lima titik irigasi yang diproyeksikan mampu mengairi hingga 126 ribu hektar sawah, yakni di Kodina dan Meko (Kabupaten Poso), Binsil (Banggai), Karaopa (Morowali), serta Sausu-Torue (Parigi Moutong).

“Dulu sudah pernah dikerjakan tapi tidak dilanjutkan sehingga mangkrak,” ucapnya terkait batasan di Kodina yang tak pernah diselesaikan.

Sementara itu, untuk bendungan di Sausu-Torue, gubernur menyampaikan aspirasi agar diterapkan sistem interkoneksi untuk menyatukan keduanya.

Dengan sistem irigasi yang berfungsi optimal, diharapkan sawah-sawah petani dapat teraliri air dengan cukup sehingga hasil panen meningkat. Gubernur pun optimis cita-cita swasembada pangan dalam bingkai BERANI Panen Raya dengan target produksi padi mencapai 6 ton per hektar akan terwujud.

No More Posts Available.

No more pages to load.